Minggu, 05 Oktober 2014

Fokus dalam "kafarah"

Kali ini penulis tergugah spontan menulis artikel sederhana ini kaitannya dengan hikmah dari ayat Al Quran berkenaan dengan "dosa". Jika tertarik, silahkan pembaca membuka-membaca QS Azzumar:53
Sekilas apabila menarik inti secara bebas, setiap insan muslim di dunia termasuk kita melihat dosa sebagai sebuah ukuran dimensi yang membebani kehidupan kini dan kelak, anggaplah dalam kesimpulan terdapat dua jenis dosa yakni dosa besar dan dosa kecil berbanding lurus dengan pandangan bahwa dosa adalah dampak dari sebuah kenikmatan, keterlenaan yang diawali dari rayuan setan laknatullah serta mengabaikan syariat Islam yang pada akhirnya mengundang murka (lawan kata dari Rahmat) Allah SWT. Sadar dan pahamkah kita apa yang terjadi jika kita kehilangan kasih sayang dari Allah SWT? tentunya sudah banyak penjelasan atas hal tersebut baik dari orang lain atau kita sendiri yang mengalaminya, silahkan direnungi masing-masing dari kita.
Singkat kata, kata kunci dari artikel ini ialah "fokus", fokus atas apa yang harus dilakukan jika kita kehilangan rahmat dari Allah SWT. Untuk memperoleh rahmat Allah yang menjauh dari kita karena perbuatan dosa, maka ada beberapa hal yang harus fokus dilakukan. Dimulai dengan: husnudzon, lawan dari berburuk sangka bahwa rahmat Allah terbatas dan sulit terampuni dosa kita oleh-Nya. Dosa kecil tetap dilihat oleh-Nya, dan dosa besar itu buruk, tetapi berburuk sangka kepada-Nya itu lebih buruk, yakinilah dalam hati bahwa Allah Maha Adil dan Maha luas karunianya. Lalu jauhi sifat munafik. Ibnu Abdullah bin mas`ud menyampaikan "Orang yang beriman itu melihat dosa seperti gunung yang seolah-olah akan menimpa dirinya, sedangkan orang yang munafik melihat dosa itu seperti lalat, selalu tidak merasa berbuat dosa. Ketika dosa diperbuat, golongkanlah diri kita sebagai orang yang beruntung bukan orang yang munafik dalam melihat dosa. Beruntung dalam arti bahwa kita masih dibukakan hatinya oleh Allah untuk bisa melihat (menyadari) serta "takut" akan dosanya sendiri. Terakhir ialah taubat, dari sudut inilah kata kunci "fokus" berawal, karena kata dosa selalu berdampingan mesra dengan taubat. 
Taubat bisa mendekatkan dengan rahmat Allah SWT, karena bisa dicamkan baik-baik bahwa sebesar apapun kelezatan dan kenikmatan yang diperoleh dengan cara berdosa sungguh tidak akan membawa keberkahan dan kebahagiaan (dalam arti ketenangan jiwa) serta derajat yang tinggi di hadapan Allah SWT.  

"Nah pertanyaan dari kenapa harus fokus ialah ketika kita tidak mau taubat!"

Allah SWT yang maha luas rahmatnya memberikan fasilitas khusus agar mendekat kepada-Nya, dalam paparan hikmah yang terjadi, jika kita masih di sayang Allah, kita akan diingatkan dengan berbagai kepahitan sebagai jalan "kafarahnya" seperti beberapa musibah yang tidak sama sekali mengenakan seperti sakit, musibah kecelakaan, dompet dicopet, motor hilang,  kena PHK dll sebagai suatu kepedihan, nelangsa terlebih bentuk kegelisahan dalam hidup kita. Sehingga kalau kita fokus terhadap taubat akan cepat hilangnya kepedihan tersebut, namun sebaliknya jika kita tidak segera taubat maka akan lama hilangnya, daripada memikirkan masalahnya lebih baik taubat saja segera.
Namun perlu digarisbawahi bahwa, taubat bukan diniatkan untuk mendapatkan kebahagiaan sebatas materi serupa, tetapi diniatkan untuk mendapat ampunan dan ridha dari Allah SWT, karena Allah sendiri menawarkan 3 jenis hadiah bagi hambanya yang bertaubat, yakni berupa ketenangan, jalan keluar dari segala permasalahan serta rizki yang tiada lain merupakan bentuk dari kasih sayang-Nya.
Wallahualam.

Laa ilaa ha illaa anta subhaanaka innii kuntu minadzalimiin... (kutipan doa Nabi Yunus)

Sumber :

Selasa, 16 September 2014

Blogging diawali niat berbagi ilmu yang berguna.

Pembaca yang budiman, selamat datang di blog ini, yang di dalamnya bisa diperoleh kajian umum terkait practical science, sosial dan religi. Ketiga hal tersebut sengaja penulis sampaikan agar diperoleh keluwesan dalam memposting berbagai tema dalam blog ini, namun dalam batasan berupa kajian sederhana kaitannya dengan aktivitas sehari sehari sebagai refleksi dari prinsip mencari dan berbagi ilmu yang berguna. 
Tiap ulasan diberikan referensi bila diperlukan, dan apabila ada yang tidak sesuai dengan pemahaman  para pembaca bisa ditanyakan melalui komentar sehingga bisa didiskusikan, dengan catatan penyampaian tidak bersifat destruktif. Kemudian apabila sebagian/seluruh post dalam blog ini digunakan pembaca di tempat lain, mohon izin ditulis dalam kolom komentar dibawahnya dan mencantumkan alamat blog ini di tempat pembaca menggunakannya.
Semoga kelak bisa bermanfaat baik bagi pribadi dan khalayak umum.
Terimakasih.